8+ Langkah Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar di Kelas Tinggi-Guru Harus Baca Ini

klikgurupedalaman-Kurikulum Merdeka Belajar adalah suatu pendekatan dalam sistem pendidikan yang bertujuan untuk memberikan kebebasan kepada siswa dalam menentukan jalannya proses pembelajaran. Dalam Kurikulum Merdeka, siswa dianggap sebagai agen pembelajaran yang aktif, di mana mereka memiliki peran penting dalam menentukan tujuan pembelajaran, mengelola waktu, dan memilih metode yang sesuai untuk mencapai tujuan tersebut.

Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar dalam kelas tinggi memiliki beberapa langkah yang dapat diikuti:


1. Menjelaskan Konsep Kurikulum Merdeka Belajar:

Guru harus memperkenalkan konsep dan prinsip-prinsip dasar Kurikulum Merdeka Belajar kepada siswa. Mereka harus memahami bahwa pembelajaran bukan hanya tentang menerima informasi, tetapi juga melibatkan eksplorasi, penemuan, dan penerapan pengetahuan dalam situasi kehidupan nyata.

2. Mengidentifikasi Minat dan Bakat Siswa:
Siswa diberi kesempatan untuk mengungkapkan minat dan bakat mereka. Guru dapat melakukan diskusi atau kegiatan pengamatan untuk membantu siswa mengidentifikasi bidang yang mereka sukai dan ingin eksplorasi lebih lanjut.


3. Menyusun Tujuan Pembelajaran:

 Bersama dengan siswa, guru dapat membantu menyusun tujuan pembelajaran yang spesifik dan relevan dengan minat dan bakat siswa. Hal ini memungkinkan siswa untuk merasa memiliki tujuan dan lebih termotivasi dalam mencapainya.

4. Membangun Rencana Pembelajaran:

  Siswa dan guru bekerja sama untuk membuat rencana pembelajaran yang mencakup strategi pembelajaran, sumber daya yang diperlukan, dan penilaian yang sesuai. Rencana ini harus fleksibel dan dapat disesuaikan dengan perkembangan siswa.


5. Menyediakan Sumber Daya Pembelajaran:
Guru membantu siswa dalam mencari dan menyediakan sumber daya yang diperlukan untuk pembelajaran mereka. Ini dapat berupa buku, materi online, video, atau kunjungan ke tempat yang relevan dengan topik pembelajaran.


6. Mendorong Kolaborasi dan Diskusi:

Guru menggalang kolaborasi antara siswa dan mendorong mereka untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, dan pemikiran mereka. Diskusi kelompok, proyek kolaboratif, atau presentasi adalah beberapa cara untuk mendorong kolaborasi dalam kelas.

7. Memberikan Dukungan dan Umpan Balik:

   Guru memberikan dukungan dan umpan balik yang konstruktif kepada siswa selama proses pembelajaran. Mereka dapat memberikan bimbingan, menjawab pertanyaan, atau memberikan umpan balik terhadap karya atau proyek yang dilakukan oleh siswa.

8. Melakukan Evaluasi dan Refleksi:

Setelah selesai pembelajaran, guru dan siswa dapat melakukan evaluasi terhadap pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Refleksi ini membantu siswa mengenali keberhasilan, tantangan, dan perbaikan yang dapat dilakukan untuk pembelajaran selanjutnya.



Dalam penerapannya, Kurikulum Merdeka Belajar memberikan kebebasan kepada siswa untuk mengelola pembelajaran mereka, tetapi tetap memerlukan pendampingan dan bimbingan dari guru. Guru berperan sebagai fasilitator, membantu siswa dalam mengelola pembelajaran mereka, memberikan arahan, dan memastikan pembelajaran yang bermakna dan produktif.



Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar di kelas tinggi memiliki tujuan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa, mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kolaborasi, dan kemandirian siswa, serta menghubungkan pembelajaran dengan dunia nyata. Dengan pendekatan ini, diharapkan siswa dapat mengaktualisasikan potensi mereka secara optimal dan siap menghadapi tantangan di masa depan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menghadapi Tantangan-Guru di Daerah 3T dalam Menerapkan Pembelajaran di Era Digital

Penerapan Model dan Pendekatan pembelajaran K-13

Mau tau Apa Fungsi dan Tujuan Perangkat Pembelajaran ? Baca Yuk !